CINTA KEDUA KALI

 Cinta awal yang begitu indah masa- masa 2020. Kumengenal nya sebab sesama anggota suatu organisasi yang sama walaupun kami beda pekerjaan.

Aku ingin menjadi tua bersamamuAku ingin mati berbaring di pelukanmu
Aku ingin menjadi tua bersamamu
Aku ingin menatap matamu
Aku ingin berada di sana untukmu
Berbagi dalam segala hal yang Anda 
Segalanya bisa datang dan pergi
aku tahu tetapi
Sayang aku 
Menjelaskannya kepada saya

Awal mulanya saya tidak mengenalnya walaupun saya tidak sempat melihatnya. Saya yang anak perantau dari Medan ke Jakarta serta belum banyak sahabat yang kumiliki jadilah kami kerap berbincang- bincang sore kadangkala  kosnya dengan sahabat yang lain kadangkala di kosku dengan teman- temanku, terdapat pula yang satu jurusan dengannya cuma beda tingkatan.

Pendek cerita entah kenapa kami juga jadi pendamping semacam yang yang lain, umur kami tidak beda jauh cuma beda seminggu. Sesuatu hari kami kembali ke kampungnya dengan iktikad hati mengenalkan saya pada ibu dan bapaknya, tetapi yang terjalin ibu dan bapaknya tidak merestui kami.

Cinta kami memanglah bukan cinta biasa sebab kami berpacaran juga sebetulnya tidak mendapatkan restu orangtuaku  . Besok paginya  saya mendengar ibu dan bapaknya yang nyatanya pula tidak merestui kami, saya juga memforsir kembali ke Medan.

Cintaku padanya bukan cinta biasa, begitu besar pengorbananku padanya sepanjang 2, 5 tahun tetapi ia lebih memilah keluarganya dari pada ikatan kami, serta akupun belajar menerima realitas yang takdir Tuhan padaku. Saya kembali ke Jakarta serta lakukan hari- hariku sembari mencari pekerjaan serta kesimpulannya saya terima bekerja suatu sekolah bawah swasta. Sehabis sekian lama saya sendiri menutup hati buat yang lain muncul, tanpa terencana kami berjumpa  depan kantor kepala sekolah di mana dikala itu ia berdiri semacam orang bimbang.

Pikirku seseorang sales novel yang tiba ke sekolah- sekolah buat menawarkan novel cetak buat siswa. Nyatanya saya salah, jadi patner kami sesama guru. kala itu saya belum merasakan cinta maupun rasa suka sebab ia berbeda sekali dengan jenis perempuan idamanku yang besar, berisi serta pula putih dan lebih smart dari saya. Ia berbadan hitam serta kurus pula berambut keriting, jauh dari jenis wanita idamanku.

Sehabis saya belajar menyayanginya, tetaplah cinta kami bukan cinta biasa. Saya masih belum akui selaku pacarnya maupun selaku calon istrinya. Sepanjang 3 tahun bersama serta berupaya belajar menjajaki keegoisannya kesimpulannya saya juga tinggal. Menurutnya lebih baik masuk penjara banding wajib menikah denganku yang telah mendampinginya kala ia sulit serta ia perlu dorongan. Saya senantiasa terdapat untuknya, tetapi hatiku kosong serta saya juga tertekan dengan ikatan yang tidak sempat akui olehnya.

Kecemburuan serta juga

rasa iriku terhadap pendamping lain pula buatnya tidak ingin menganggapku terdapat. Seringnya saya menangis berdoa pada Tuhan buat senantiasa beri ketabahan mendampinginya. Walaupun ia berasal dari keluarga yang tidak sanggup tetapi saya tidak sempat menyinggung soal harta maupun tingkatan sosial kami. Sebab cinta tidak hendak memandang harta tetapi cinta memandang ketulusan serta intensitas hati.

Nyaris 3 tahun saya bertahan dengan tekanan batin yang terkadang tidak mampu lagi kujalani, serta senantiasa memohon Tuhan panggil saya. Tetapi Tuhan masih memberiku kekuatan menjalaninya buat mendampingi ia yang tidak sempat menganggapku selaku pendampingnya.

Ia menganggapku cuma sahabat biasa, biasa buat ia maki, biasa buat menemaninya ke mana ingin meski saya begitu lelahnya. Biasa buat ia marahi apalagi sempat sekali kami bertengkar hebat cuma sebab perihal sepele sampai pisaupun bermain dalam pertengkaran kami, kesimpulannya saya beranikan memohon pernyataannya saya ini apa menurutnya sehabis seluruh yang kulakukan, apalagi saya tidak sempat memohon kala Valentine ataupun ulang tahun sebab sadar buat makan juga masih belum lumayan.

Cinta kami memanglah bukan cinta biasa semacam seperti pendamping muda yang masih anak muda yang tiap inginnya senantiasa bersama. Cintaku cuma bertepuk sebelah tangan, kesimpulannya sehabis ia kembali dari bermain futsal siangnya sebab saya melihatnya dengan perempuan lain begitu senang. Saya cemburu, marah, serta apalagi menanggapi pesan darinya dengan kekecewaan dan emosi. Saya dikabari cuma melalui Whatsapp jangan lagi dekat ataupun tiba ataupun mencarinya  kos lumayan hingga di mari. Sementara itu satu hari lebih dahulu kami masih baik- baik saja sehabis datang  Jakarta sehabis kembali dari Kupang. Ia mutasi kerja demikian pula ia mutasi perasaan hatiku

Kutipan kisah cinta : voterobsaka.com


Tinggalkan Balasan